Probolinggo,cakramedianews.com-
Seorang petugas kebersihan yang sehari-hari bekerja di sebuah musholla dan di Stadion Gelora Kraksaan bernama Pak Da mengaku kehilangan lahan mata pencaharian setelah area parkir yang biasa ia kelola didatangi oleh sekelompok orang yang disebut warga mengatasnamakan sebuah organisasi masyarakat.

Petugas tersebut selama ini membersihkan musholla, mencuci sarung, dan mukena, merawat milik musholla, serta menjaga kebersihan toilet stadion. Selain itu, ia juga mengelola parkir untuk pengunjung yang berolahraga pada pagi hari pukul 06.00–10.00 WIB dan kembali bekerja pada pukul 14.00–17.00 WIB.

Menurut pengakuannya, pekerjaan itu memberikan pendapatan sekitar Rp100.000 hingga Rp150.000 per hari, yang menjadi sumber penghidupan utamanya.

Namun, dalam beberapa hari terakhir, area parkir tersebut diduga diambil alih oleh pihak yang disebut warga membawa nama “Laskar GH”. Seorang pria berinsiial RD juga disebut-sebut dalam peristiwa tersebut, meski hingga laporan ini ditulis, belum ada konfirmasi resmi dari pihak yang dimaksud. Wartawan media ini masih berupaya memperoleh penjelasan dari pihak-pihak terkait.

Sejumlah warga di sekitar lokasi menilai pengambilalihan itu terjadi tanpa koordinasi dengan pengelola parkir sebelumnya maupun dengan pihak pengurus stadion.

Seruan Aliansi L3GAM

Perwakilan Aliansi L3GAM, Didit Laksana, menyatakan pihaknya meminta pemerintah setempat memastikan perlindungan bagi pekerja informal.

“Rakyat kecil yang bekerja dari pagi hingga sore, membersihkan musholla dan stadion dengan pendapatan terbatas, tidak boleh dirugikan oleh pihak mana pun,” ujar Didit. Ia menegaskan pentingnya verifikasi terhadap pihak yang mengatasnamakan organisasi tertentu untuk mencegah potensi intimidasi di lapangan.

“Penertiban dan klarifikasi perlu dilakukan agar tidak terjadi kesalahpahaman maupun penyalahgunaan nama organisasi,” katanya.(Agus)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *