
Probolinggo,cakramedianews.com–
Terungkap nya nama penghuni Dam 8 ke publik, saat pemerintah Desa Brabe mengikuti “Maron Etno Carnaval” Dalam rangka HUT RI ke 80. Demi memeriahkan acara tersebut, pemerintah desa Brabe mendapatkan musik Daul Madura yang di kenal dengan “Lanceng Sengit” Dengan tema “penghuni Dam 8”. 25/08/2025.
Fakta atau Mitos, delapan pintu air Dam 8, Terdapat pintu air yang sangat di percaya oleh masyarakat, Yang di sebut sebut si majid (mayat). pintu nomor dua dari sisi timur, konon di setiap ada kejadian (kematian) di sekitar Dam 8, ada sangkut paut nya dengan nyai Ajeng Dam 8.
Adapun nyai Ajeng Dwi Sriasih, menjadi bagian dari mitos dan kepercayaan masyarakat. salah satu tradisi menjadi ritual wajib, di setiap tahun yaitu ritual persembahan sesajen (larung sesajen) kepala kambing.
Di sela sela berlangsung nya acara Maron ento Carnaval, Kepala Desa Brabe “Sunardi” dengan berpakaian ala krajaan. Ia Mengaku kepada team media bahwa Dam 8 di buat pada zaman Belanda, Seiring berjalan nya waktu, Dam 8 ada penunggunya yang di sebut sebut bisa berubah wujud.
“Carnaval ini kami membawa tema penghuni Sungai Dam 8, Ke istimewaan Dam 8, di saat zaman Belanda pada tahun 1885 setelah Dam 8 berjalan, ternyata ada penghuni yang begitu dahsyat. Dia mempunyai nama Dwi Sriasih, Yang bisa berwujud kodok, berwujud menjadi klabang dan berwujud wanita cantik. “Katanya.
Masih kata Kepala Desa Brabe kecamatan Maron, Ia menjelaskan bahwa di setiap tahun saat pergantian musim hujan dan musim kemarau, Sampai saat ini masih berlangsung acara larung sesajen sebagai tradisi.
“Sampai saat ini di setiap pergantian tahun, musim kemarau masuk musim hujan, memang ada ritual, Dengan melepas atau memberikan sesajen kepala kambing. Namun, Warga Desa Brabe bukan percaya kepada ritual, kepercayaan warga Brabe tetap sesuai agama Islam. “Jelas nya.
Sunardi, Kepala Desa Brabe Menambahkan, Bahwa Pintu air Dam delapan sampai saat ini masih di percaya masih ada penghuni nya. Yang di kenal dengan nyai Ajeng Dwi siasih. Tidak hanya itu, di sisi selatan dan utara Dam 8, sangat di percaya terdapat benda pusaka.
“Ritual itu sudah ada mulai dari nenek moyang kami, dan itu sebagai tradisi. Yang menjaga di sana itu Dwi Ajeng Sriasih, yang di sebelah Utara Dam 8 itu ada selendang, sementara di tebing sisi selatan ada keris di situ. “imbuh nya.(Reflyn)

