

Probolinggo,cakramedianews.com- Dalam rangka menjamin kelayakan konsumsi daging kurban pada Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriah, Dinas Pertanian (Diperta) Kabupaten Probolinggo melakukan pengawasan, pendataan dan pemeriksaan kesehatan hewan terhadap proses pemotongan hewan kurban pada Jum’at (6/6/2025). Kegiatan ini dipimpin oleh Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Diperta Kabupaten Probolinggo drh. Nikolas Nuryulianto.
Sebanyak 85 petugas diterjunkan dalam pengawasan, pendataan dan pemeriksaan kesehatan hewan. Mereka terdiri dari dokter hewan penyelia, koordinator tingkat kecamatan serta tenaga swadaya di bidang peternakan dan kesehatan hewan. Cakupan pengawasan dilakukan hingga ke tingkat desa demi menjamin bahwa setiap hewan yang dikurbankan dalam kondisi sehat dan layak konsumsi.
Hingga pukul 17.00 WIB pada hari pertama Idul Adha 1446 Hijriyah, Diperta mencatat total 1.178 ekor hewan kurban telah dipotong di Kabupaten Probolinggo. Terdiri dari 255 ekor sapi, 151 ekor kambing dan 772 ekor domba. Hewan-hewan tersebut dipotong di 126 lokasi pemotongan sementara yang tersebar di berbagai wilayah di Kabupaten Probolinggo dan disuplai dari 7 (tujuh) titik penjual hewan kurban sementara.
Kepala Diperta Kabupaten Probolinggo Arif Kurniadi melalui Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner drh. Nikolas Nuryulianto mengatakan dari hasil pemeriksaan, ditemukan satu kasus cacing hati pada ternak yang berada di wilayah Kecamatan Pajarakan. Hal ini kemungkinan besar disebabkan oleh kelalaian dalam pemberian obat cacing secara rutin oleh peternak.
“Solusinya adalah dengan menjadwalkan pemberian obat cacing atau melakukan cacingisasi secara berkala pada hewan ternak. Hal ini penting untuk memastikan pertumbuhan ternak tetap optimal dan mencegah risiko penyakit,” katanya.
Selain pemeriksaan kesehatan hewan jelas Niko, tim Diperta juga menilai kelayakan tempat pemotongan sementara, termasuk aspek kebersihan, sanitasi dan pengolahan daging pasca penyembelihan. Proses pengepakan hingga distribusi daging kurban juga menjadi fokus evaluasi untuk memastikan tidak terjadi kontaminasi yang membahayakan kesehatan masyarakat.
“Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengetahui ternak yang dipotong itu layak dikonsumsi. Harapan kami, pelaksanaan Idul Adha 1446 Hijriyah ini bisa lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya, baik dari segi higienitas maupun kesadaran peternak terhadap kesehatan hewan,” tambahnya.
Niko menambahkan langkah proaktif ini menunjukkan komitmen Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo dalam memberikan rasa aman kepada masyarakat, terutama dalam memastikan bahwa daging kurban yang dikonsumsi memenuhi standar kesehatan.
“Kami menghimbau seluruh peternak untuk meningkatkan kepedulian terhadap kesehatan ternak, tidak hanya pada saat Idul Adha tetapi sebagai kebiasaan berkelanjutan dalam praktik peternakan mereka. Dengan cara ini, kualitas daging yang dihasilkan pun akan semakin terjamin dan potensi penularan penyakit ke manusia bisa diminimalkan,” pungkasnya. (Fabil).

