
Probolinggo,cakramedianews.com-Dalam rangka menjaga kestabilan harga dan pasokan bahan pokok, khususnya beras, Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kabupaten Probolinggo menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM) secara masif di seluruh wilayah Kabupaten Probolinggo. Kegiatan ini dilaksanakan sejak 23 September hingga 1 Oktober 2025 dan menjangkau 24 kecamatan secara bergantian setiap harinya.
Program ini digelar atas kerja sama antara DKP Kabupaten Probolinggo dan Bulog Divre Probolinggo dengan menjual beras SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan) kepada masyarakat dengan harga terjangkau. Harga yang ditawarkan yakni Rp 11.600 per kilogram atau Rp 58.000 per kemasan 5 kilogram dengan kuota maksimal dua sak per pembeli.
“Melalui program Gerakan Pangan Murah ini, kami ingin memastikan bahwa masyarakat tetap bisa mendapatkan beras berkualitas dengan harga yang stabil dan terjangkau,” ujar Kepala DKP Kabupaten Probolinggo Yahyadi.
Ia menambahkan kegiatan ini sekaligus mendukung upaya pemerintah dalam menekan gejolak harga di tengah fluktuasi pasar. “Dengan adanya penyaluran beras SPHP, kami secara tidak langsung membantu masyarakat dan Pemerintah Kabupaten Probolinggo dalam menjaga daya beli serta kestabilan harga,” lanjutnya.
Setiap kecamatan mendapatkan alokasi sebanyak 3,5 ton beras SPHP dan hingga Kamis (25/9/2025) ini telah tersalurkan sekitar 300 ton di seluruh kecamatan yang sudah disambangi GPM. Bahkan, distribusi tidak hanya dilakukan melalui pasar, tapi juga diperluas melalui 84 kios dan toko di luar pasar tradisional.
“Langkah ini dilakukan untuk memperluas jangkauan masyarakat dalam mengakses beras murah dan berkualitas. Kami terus memperluas distribusi melalui jaringan toko dan kios di luar pasar agar lebih banyak masyarakat yang bisa menjangkau produk dari beras SPHP,” jelasnya.
Yahyadi menyampaikan kegiatan GPM ini disambut antusias oleh warga di seluruh kecamatan. Dimana stok beras selalu habis setiap kali GPM digelar. “Alhamdulillah, antusiasme masyarakat sangat tinggi. Laporan harian yang kami sampaikan ke Bapak Bupati di grup WhatsApp Pemkab Probolinggo selalu menunjukkan bahwa beras habis terjual setiap hari,” paparnya.
Menurut Yahyadi, tujuan utama dari Gerakan Pangan Murah ini adalah untuk menjaga stabilitas harga pangan, terutama komoditas beras, yang menjadi kebutuhan utama masyarakat. “Kami berharap dengan terselenggaranya program ini, gejolak harga di tingkat konsumen dapat dikendalikan,” harapnya.
Yahyadi menambahkan program ini menjadi bagian dari solusi jangka pendek dalam menghadapi naiknya harga kebutuhan pokok di pasaran. Dengan pasokan langsung dari Bulog, harga beras dapat ditekan dan distribusinya lebih merata hingga ke tingkat desa.
“Kami berharap masyarakat terus mendukung program ini dan memanfaatkannya dengan sebaik mungkin. Ini adalah bentuk nyata hadirnya pemerintah dalam menjamin ketersediaan pangan yang terjangkau,” pungkasnya. (Fabil)

